Pages

Kamis, 17 April 2014

TUGAS 3 PEREKONOMIAN INDONESIA

1.TABUNGAN PEMERINTAH

 Tabungan Pemerintah merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Melalui usaha peningkatan penerimaan rutin yang terus menerus, maka jumlah tabungan pemerintah senantiasa dapat ditingkatkan, sehingga memperbesar kemampuan untuk pembiayaan pembangunan nasional atas dasar kekuatan sendiri.
Semakin meningkat jumlah tabungan pemerintah tiap tahun, semakin penting pula dalam pembiayaan anggaran pembangunan.
    Terwujudnya peningkatan tabungan Pemerintah tersebut me­rupakan hasil dari usaha-usaha peningkatan penerimaan dalam negeri dan usaha penghematan yang terus menerus dilakukan da­lam pengeluaran rutin. Dalam hubungan ini kebijaksanaan pe­ngeluaran rutin setiap tahunnya senantiasa diarahkan untuk meningkatkan daya guna dari dana yang terbatas tanpa meng­abaikan jumlah dan mutu pelayanan Pemerintah kepada masya­rakat, pengamanan kekayaan negara, serta pemeliharaan proyek­proyek yang telah selesai dibangun.
Sejalan dengan kebijaksanaan di bidang pengeluaran rutin tersebut di atas, maka realisasi pengeluaran rutin telah me­ningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian laju kenaikan da­ri pengeluaran rutin ini, diusahakan agar-lebih rendah dari­pada tingkat perkembangan penerimaan dalam negeri, sehingga dapat menghasilkan tabungan Pemerintah yang semakin besar. Sejalan dengan usaha Pemerintah untuk meningkatkan ta­bungan Pemerintah, maka usaha peningkatan tabungan masyarakat berupa dana perkreditan semakin dirasakan pentingnya sebagai sumber pembiayaan pembangunan yang bersumber dari kemampuan dalam negeri. Jumlah dana perkreditan bank yang terdiri dari giro, deposito berjangka, TABANAS/TASKA dan tabungan lainnya.
    Kebijaksanaan dana perkreditan yang terpenting tercermin dalam program-program deposito berjangka INPRES dan TABANAS/ TASKA. Program-program tersebut mempunyai 2 aspek penting ya­itu aspek peningkatan dana untuk tujuan pembiayaan pembangun­an dan aspek pendidikan agar masyarakat gemar menabung mela­lui penggunaan jasa perbankan.
    Tujuan ini hanya dapat di capai apabila tingkat pertambahan pendapatan pemerintah berkembang lebih cepat dari tingkat pengeluaran rutin pemerintah. Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi penerimaan dengan pengeluaran pemerintah

 


2. INLFASI SELALU MERUGI?

Tidak selamanya inflasi selalu merugi, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negative, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut.
Demikian juga dengan nilai emas.
Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per tahun.
Maka investasi Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
Berikut beberapa contoh dari manfaat inflasi:
• Sebagai indikator untuk penentuan kebijakan penetapan harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras, BBM, listrik dan sebagainya.
• Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatur kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi barang.
• Untuk bahan penentuan kebijakan impor (misal substitusi impor), dan sebagainya

3. A.”SEHAT ATAU TIDAKNYA BUMN CENDERUNG BERSIFAT AKUNTANSI”

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Akuntansi dibutuhkan dalam pembuatan laporan rugi/laba dan aliran kas pada BUMN. Sehingga penilaian sehat atau tidaknya BUMN cenderung bersifat dari akuntansinya.
B. YANG MEMPUNYAI WEWENANG UNTUK MENILAI BUMN
 ·  Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
 ·  Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara   fungsional dilakukan oleh pemerintah.
 · Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
 · Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
 · Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
· Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.



Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
- http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126135-5659-Analisis%20pengaruh-Literatur.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About